“Saya katakan, saya sangat optimis (nol persen) karena kalau 1,5 persen berarti dua tahun ini hanya per tahunnya itu hanya nol koma tujuh setengah persen dengan kerangka perbaikan peningkatan kualitas ditambah juga pembangunan desa yang lebih optimal maka pasti kita yakin kemiskinan ekstrem akan bisa teratasi,” ungkap Ma'ruf Amin.
Lebih lanjut, Wapres mengatakan pemerintah menargetkan kemiskinan ekstrem sebesar 0 persen di tahun 2024 dengan diupayakan melalui dua strategi utama, yaitu peningkatan pendapatan dan pengurangan beban.
“Kemudian, ketika bicara tentang kemiskinan, permasalahan status gizi anak juga tak terpisahkan dari skema besar penanggulangannya. Saat ini sekitar 1 dari 5 balita Indonesia mengalami stunting, atau kekurangan gizi dalam jangka waktu lama, yang tentu akan berdampak besar bagi masa depan bangsa,” kata Ma'ruf Amin.
Wapres pun mengatakan berbagai program dan kebijakan tengah digulirkan Pemerintah untuk mencapai target stunting 14 persen di tahun 2024. Artinya, dalam waktu kurang dari 2 tahun ini, prevalensi stunting harus diturunkan setidaknya 7,6 persen.
“Oleh karenanya, saya meminta seluruh pihak, betul-betul serius memperkuat koordinasi lintas lembaga, serta melakukan penajaman kegiatan intervensi penanggulangan kemiskinan dan penanganan stunting di berbagai sektor,” tutur Ma'ruf Amin.