Tips berikutnya yaitu menghindari penggunaan kartu kredit. Meski memudahkan untuk berbelanja, namun pada akhirnya Anda harus menanggung tagihan cukup besar di kemudian hari.
Selain itu, kebiasaan membeli barang yang belum tentu sesuai kebutuhan primer turut menjadi hambatan dalam merealisasikan perencanaan keuangan keluarga, terlebih jika pendapatan masih terbatas.
Tips berikutnya adalah menyiapkan dana darurat. Hal ini dibutuhkan agar tidak menggunakan dana tabungan yang bukan untuk peruntukannya, misalnya ada anggota keluarga yang jatuh sakit.
Supaya tabungan Anda aman, Anda perlu memiliki dana darurat atau dana siaga yang bisa digunakan di waktu mendesak. Dana darurat akan membantu untuk menutup kebutuhan tak terduga tanpa mengambil tabungan.
Besaran dana darurat berbeda-beda di setiap keluarga. Jika telah berkeluarga dan memiliki anak, dana darurat yang perlu disiapkan sekitar 9 sampai 12 kali pengeluaran bulanan. Simpan dana darurat pada instrumen likuid, seperti rekening tabungan bank yang bisa ditarik melalui ATM di mana saja.
Perencanaan keuangan tidak hanya terbatas pada cara mengalokasikan uang, pendapatan, atau pengeluaran saja. Hal yang tak kalah penting yang bisa dilakukan yaitu menginvestasikan uang tersebut.
Dalam hal ini, investasi bukan hanya sekadar aktivitas menabung dan menyimpan uang, melainkan investasi untuk melakukan perhitungan dan pengalokasian dana, sehingga memiliki nilai lebih menguntungkan di masa depan. Oleh karena itu, sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan yang bisa Anda alokasikan sebagai perencanaan keuangan untuk investasi jangka panjang.
Itu tadi ulasan mengenai tips perencanaan keuangan untuk keluarga muda. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba!