Adapun dari kondisi ini mendatangkan optimisme pelaku pasar dan memungkinkan penguatan untuk IHSG. Di saat bersamaan, terjadi net buy asing selama sepekan terakhir.
"Menurut kami, sentimen eksternal ini turut mengakhiri aksi wait and see pada pelaku pasar dalam negeri," ungkap William.
Hanya saja, lanjut William, dengan menguatnya saham GOTO pada perdagangan kemarin, ada kemungkinan perhatian pelaku pasar tertumpu pada saham ini.
"Hari ini adalah hari pertama perdagangan saham dengan batasan auto rejection bawah (ARB) 15 persen, pergerakan harga saham akan lebih aktif dan volatilitas akan lebih tinggi," ujar William.
Untuk sentimen internal, faktor teknikal IHSG membentuk pola hammer di atas support trend line. Pola ini memang terbentuk karena dorongan saham GOTO yang mengalami kenaikan sampai auto rejection atas namun secara bobot saham, telah berhasil mengamankan IHSG dari downtrend. Sedangkan sentimen eksternal, dipicu berakhirnya kekhawatiran debt ceiling Amerika Serikat (AS).