Awal Pekan, Bursa Saham Asia Kompak Berada di Zona Merah

Dinar Fitra Maghiszha
Ilustrasi investor memantau pergerakan saham di bursa Asia. (Foto: Istimewa)

Sementara penjualan ritel dilaporkan mencapai 3,49 triliun yuan atau 540 miliar dolar Amerika Serikat (AS), pada Juli 2021 (8,5 persen), jauh lebih rendah dari bulan Juni (12,1 persen), dan meleset dari perkiraan kenaikan (11,5 persen).

Tren ini dimungkinkan bertambah buruk sejalan dengan kebijakan pembatasan baru dan bencana alam di Negeri Tirai Bambu.

"Tingkat vaksinasi di Asia yang rendah dan rendahnya toleransi kesehatan di masyarkat meningkat risiko untuk ekonomi," kata ekonom JPMorgan, Bruce Kasman, dilansir Reuters, Senin (16/8/2021).

Kasman menilai China akan menahan pertumbuhan permintaan domestik menyusul beban berat kinerja regional hingga akhir 2021.

"Dengan adanya hambatan ini, maka dalam beberapa minggu terakhi, ada perkiraan penurunan pertumbuhan di tingkat regional sepanjang semester ke-II 2021," ungkap Kasman. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Internasional
9 jam lalu

Rusia, China, dan Amerika Berlomba Pergi ke Bulan, Apa yang Dicari?

Internasional
20 jam lalu

Wow, Rusia Akan Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Keuangan
24 jam lalu

Deretan 10 Saham Top Gainers Sepekan, Ada yang Naik 94 Persen

Internasional
1 hari lalu

Trump Sebut Libur Natalnya Terganggu Konflik Ukraina

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal