BEI Ingatkan Investor untuk Gunakan Strategi dalam Berinvestasi

Dinar Fitra Maghiszha
BEI menyampaikan kepada investor pentingnya untuk mempelajari analisis saham sebelum melakukan transaksi jual beli saham. (Foto: SINDOnews)

Analisa Teknikal

Secara sederhana, analisis teknikal merupakan metode yang dapat digunakan oleh investor untuk membeli saham berdasarkan data histori harga saham suatu perusahaan. Metode ini sangat cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dalam jangka pendek. 

Ada banyak indikator analisis teknikal yang tersedia saat ini. Umumnya, investor akan mengkombinasikan 2-3 indikator dalam membuat analisa. Beberapa jenis analisa teknikal yang populer adalah Moving Average, Relative Strength Index (RSI), dan volume.

Moving average adalah metode yang didapatkan dari perhitungan harga sebelum hari ini. Teknik ini digunakan untuk menghitung pergerakan harga rata-rata dari suatu saham dalam suatu rentang waktu tertentu.

Dengan kata lain, moving average merupakan indikator yang cocok untuk mengukur momentum, mengkonfirmasi tren, dan menentukan support dan resistance. 

Sementara itu, Relative Strength Index (RSI) merupakan indikator teknis yang diaplikasikan dalam analisis keuangan, termasuk saham. Adapun RSI berperan sebagai parameter momentum, yakni mengukur pergerakan harga. Peningkatan momentum menandakan saham sedang dibeli secara aktif, sedangkan penurunan mengindikasikan melemahnya tren saham yang bersangkutan.

Kemudian, volume dalam transaksi saham merupakan indikator yang berfungsi untuk menunjukkan jumlah perdagangan atau transaksi yang terjadi dalam perdagangan di suatu sesi. Dengan kata lain, volume perdagangan saham menunjukkan jumlah total perpindahan uang baik yang terbeli maupun yang terjual.

Oleh karena itu, saat seseorang memutuskan untuk menjadi investor di pasar saham, investor perlu memiliki pengetahuan untuk melakukan analisa fundamental atau teknikal dalam berinvestasi. Jika tidak memiliki kemampuan untuk membaca data analisa, investor bisa terbawa arus spekulator yang mungkin punya tujuan memanipulasi harga saham. 

Pasalnya, banyak kasus yang telah menyebabkan sejumlah investor mengalami kerugian akibat ulah “pom pom” saham hingga spekulator.

"Walaupun otoritas pasar modal bisa melakukan tindakan terhadap pelanggaran ini, namun pelanggaran tersebut biasanya baru terdeteksi ketika sudah memakan korban investor," kata BEI.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Keuangan
1 hari lalu

Ciri-Ciri Saham Gorengan yang Perlu Diwaspadai Investor, Cek di Sini!

Bisnis
1 hari lalu

Resmi Listing di BEI, Harga Saham SUPA Tembus ARA

Mobil
2 hari lalu

VinFast Janji Tambah Investasi Rp16,6 Triliun, Begini Respons Pemerintah

Bisnis
3 hari lalu

Ini 3 Manfaat Rebalancing Portofolio dalam Investasi

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal