"Ke depan, defisit transaksi berjalan diprakirakan sekitar 1,0-2,0 persen dari PDB (produk domestik bruto) pada tahun 2021, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal ekonomi Indonesia," ujarnya.
Sedangkan, neraca Pembayaran Indonesia (NPI) diprediksi tetap baik, sehingga mendukung ketahanan sektor eksternal. Kinerja positif transaksi berjalan akan berlanjut pada triwulan IV 2020, terutama didorong oleh surplus neraca barang yang meningkat.
Neraca perdagangan pada triwulan IV 2020 mencatat surplus sebesar 8,3 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus pada triwulan sebelumnya sebesar 8,0 miliar dolar AS. Ekspor di bulan Desember 2020 mencatat kenaikan tertinggi sejak 2013 mencapai 16,5 miliar dolar AS atau tumbuh 14,6 persen (yoy), sejalan dengan kenaikan harga komoditas dan permintaan terutama dari China, AS, dan ASEAN.
"Secara keseluruhan tahun 2020, defisit transaksi berjalan diprakirakan sekitar 0,5 persen dari PDB," tuturnya.