Harga rumah tipe menengah diperkirakan meningkat dari 3,40 persen menjadi 3,26 persen (yoy). Berdasarkan wilayah, kenaikan harga rumah terjadi di hampir semua kota, tertinggi di kota Surabaya 5,41 persen (yoy).
Meski terjadi penurunan harga, volume penjualan properti residensial diperkirakan mengalami peningkatan. Gantiah menyatakan, kenaikan penjualan ini karena BI telah merelaksasi Loan to Value (LTV) sejak 1 Agustus 2018. BI merelaksasi LTV dengan menurunkan porsi uang muka (down payment) untuk pembeli rumah pertama.
"Penjualan akan meningkat dengan adanya LTV? Iya, kalau dari kebijakan LTVnya secara keseluruhan pasti. Karena kebutuhan papan itu masih cukup tinggi, apalagi banyak keluarga-keluarga muda potensi permintaan itu tetap tingg," katanya.
Sebagai informasi, Survei Harga Properti Residensial (SHPR) BI pada triwulan II-2018 untuk volume penjualan properti residensial menunjukkan angka penurunan sebesar 0,08 persen (quartal to quartal/qtq). Di kuartal sebelumnya, volume penjualan properti residensial tercatat tumbuh 10,55 persen (qtq).
Penurunan penjualan properti residensial disebabkan oleh anjloknya penjualan pada rumah tipe menengah dan rumah tipe besar. Sementara itu, penjualan rumah tipe kecil meningkat yaitu sebesar 11 persen secara qtq dan 35,44 persen secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan kuartal sebelumnya.