JAKARTA, iNews.id - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) meraup laba bersih secara konsolidasian Rp15,98 triliun pada kuartal I 2024. Angka tersebut tumbuh 2,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp15,56 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, Kamis (25/4/2024), pertumbuhan laba tersebut tetap ditopang oleh pendapatan bunga bersih. BRI mencatat pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM) yang naik 9,6 persen yoy menjadi Rp35,95 triliun dari tahun sebelumnya Rp32,78 triliun.
Meski demikian, rasio NIM yang dicatatkan bank berkode saham BBRI ini turun tipis 8 basis poin (bps) dari 6,67 persen pada kuartal I 2023 menjadi 6,59 persen pada kuartal I 2024. Peningkatan laba terdorong oleh raupan pendapatan berbasis komisi atau fee based income sebesar Rp5,43 triliun pada kuartal I 2024, naik 7,1 persen yoy.
Adapun, salah satu hal yang menjadi penghambat pertumbuhan laba BRI di periode ini adalah pencadangan yang mengalami kenaikan. BRI mencatat Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp12 triliun atau naik 69,25 persen yoy.
Dari sisi penyaluran kredit, BRI mampu menumbuhkan kredit sekitar 10,89 persen yoy menjadi Rp1.308,6 triliun. Mayoritas dari kredit tersebut merupakan kredit UMKM yang mencapai Rp1.089,41 triliun atau setara dengan 83,25 persen dari total portofolio kredit.