HONG KONG, iNews.id - Bursa saham Asia rontok pada perdagangan awal pekan ini, Senin (7/4/2025). Kondisi ini memperparah tekanan global yang dipicu oleh perang dagang Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan respons keras China terhadap penerapan kenaikan tarif.
Indeks acuan Nikkei Jepang turun lebih dari 8% tak lama setelah dibuka, dilansir dari CNN. Indeks TOPIX yang lebih luas tercatat turun lebih dari 6,5%, setelah sempat pulih dari kerugian terparahnya.
Di China, Indeks Shanghai Composite terakhir diperdagangkan turun 6,7%. Indeks saham unggulan CSI300 turun 7,5%. Sementara di Hong Kong, indeks acuan Hang Seng dibuka lebih dari 9% lebih rendah.
Kospi Index Korea Selatan juga anjlok lebih dari 4,8%, tak lama setelah pembukaan. Bahkan, perdagangan sempat dihentikan selama lima menit ketika circuit breaker yang dirancang untuk mencegah penjualan panik terpicu.
Indeks Taiex Taiwan juga anjlok lebih dari 9,7% setelah dibuka pada hari Senin. Menurut Kantor Berita Pusat Taiwan, hampir semua saham Taiwan, termasuk TSMC dan Foxconn, dua dari pusat ekspor paling terkenal di pulau itu, memicu circuit breaker Baik TSMC maupun Foxconn turun sekitar 10%.
Di Australia, indeks acuan ASX 200 turun hingga 6,3% pada perdagangan pagi, sementara NZX 50 Selandia Baru turun hingga 3,5%.
Pasar Asia mengikuti penurunan dua hari terburuk bagi saham Wall Street dalam lima tahun. Saham berjangka AS juga anjlok pada Minggu malam, setelah dua sesi aksi jual besar yang menghapus lebih dari 5,4 triliun dolar AS nilai pasar.
Saham AS anjlok tajam pada hari Jumat, setelah China membalas dengan keras dengan mengenakan tarif 34% untuk semua barang AS. Pembalasan China meningkatkan kekhawatiran perang dagang semakin memburuk, dipicu oleh ketegangan perdagangan yang terus berlanjut antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.