Bursa Saham Asia Rontok Imbas Tarif Trump, Analis: Kerusakan Ekonomi akan Lebih Parah

Maria Christina Malau
Sebuah layar menunjukkan penurunan tajam harga saham rata-rata Nikkei di Distrik Chuo, Tokyo, Senin (7/4/2025). (Foto: AP)

Dalam artikel yang diterbitkan People's Daily, media resmi Partai Komunis China pada hari ini, menekankan bahwa negara tersebut memiliki kapasitas yang kuat untuk menahan tekanan dalam menghadapi intimidasi tarif AS.

"Menghadapi pukulan tarif Amerika Serikat yang sembarangan, kami tahu persis apa yang kami hadapi dan kami memiliki banyak tindakan balasan. Setelah delapan tahun perang dagang dengan AS, kami telah banyak pengalaman dalam perjuangan ini," kata partai itu.  

Kerusakan Ekonomi Lebih Parah

Pembalasan China terhadap penerapan tarif terbaru AS berdampak lebih luas daripada tindakan balasan sebelumnya. Respons China memicu gejolak pasar yang meluas.

Kepala strategi pasar di bank investasi Lazard, Ronald Temple, pada Senin mengatakan, negara-negara lain akan membalas tarif Trump dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Dampak kenaikan tarif impor oleh AS diprediksi semakin parah.

"Sebagai akibat dari kenaikan tarif yang besar ini, saya memperkirakan kerusakan ekonomi akan lebih parah daripada yang terjadi dalam eskalasi bertahap," katanya.

Investor global semakin khawatir menjelang penerapan kenaikan tarif besar-besaran oleh Trump. Sementara Trump pada Minggu malam mengatakan kepada wartawan di Air Force One, dia tidak sengaja menghancurkan pasar. Namun, dia juga menolak untuk memprediksi kondisi saham ke depan, yang menambah kekhawatiran investor.

"Apa yang akan terjadi dengan pasar? Saya tidak bisa memberi tahu Anda. Tetapi saya dapat memberi tahu Anda, negara kita telah menjadi jauh lebih kuat, dan akhirnya akan menjadi negara yang tidak seperti yang lain," kata Trump.

Editor : Maria Christina
Artikel Terkait
Internasional
2 hari lalu

Ancam Thailand-Kamboja jika Tak Hentikan Perang, Trump: Tak Ada Orang Lain yang Bisa Lakukan!

Internasional
2 hari lalu

Trump Ancam Hentikan Kerja Sama Dagang dengan Thailand-Kamboja jika Tak Hentikan Perang

Internasional
12 hari lalu

Bukan Hanya Mahathir, Ratusan Orang Laporkan Anwar Ibrahim ke Polisi terkait Perjanjian Dagang dengan AS

Internasional
13 hari lalu

Mahathir Sebut Perjanjian Dagang Malaysia-AS Rugikan Pribumi, Ini Respons Pemerintah

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal