Dalam artikel yang diterbitkan People's Daily, media resmi Partai Komunis China pada hari ini, menekankan bahwa negara tersebut memiliki kapasitas yang kuat untuk menahan tekanan dalam menghadapi intimidasi tarif AS.
"Menghadapi pukulan tarif Amerika Serikat yang sembarangan, kami tahu persis apa yang kami hadapi dan kami memiliki banyak tindakan balasan. Setelah delapan tahun perang dagang dengan AS, kami telah banyak pengalaman dalam perjuangan ini," kata partai itu.
Pembalasan China terhadap penerapan tarif terbaru AS berdampak lebih luas daripada tindakan balasan sebelumnya. Respons China memicu gejolak pasar yang meluas.
Kepala strategi pasar di bank investasi Lazard, Ronald Temple, pada Senin mengatakan, negara-negara lain akan membalas tarif Trump dalam beberapa minggu dan bulan mendatang. Dampak kenaikan tarif impor oleh AS diprediksi semakin parah.
"Sebagai akibat dari kenaikan tarif yang besar ini, saya memperkirakan kerusakan ekonomi akan lebih parah daripada yang terjadi dalam eskalasi bertahap," katanya.
Investor global semakin khawatir menjelang penerapan kenaikan tarif besar-besaran oleh Trump. Sementara Trump pada Minggu malam mengatakan kepada wartawan di Air Force One, dia tidak sengaja menghancurkan pasar. Namun, dia juga menolak untuk memprediksi kondisi saham ke depan, yang menambah kekhawatiran investor.
"Apa yang akan terjadi dengan pasar? Saya tidak bisa memberi tahu Anda. Tetapi saya dapat memberi tahu Anda, negara kita telah menjadi jauh lebih kuat, dan akhirnya akan menjadi negara yang tidak seperti yang lain," kata Trump.