Jika kamu tidak memiliki uang tunai dan juga susah menabung, harus dibiasakan menyisihkan sebagian dari penghasilan yang didapat. Ada yang menggunakan amplop untuk membagi-bagi anggaran supaya tetap tertib atau kamu ciptakan cara lain yang cocok untuk keluargamu.
Dana cadangan atau tabungan pun sebaiknya dipisahkan dari kebutuhan pokok sehari-hari. Aturan prkatis yang baik, yakni menabung 10 persen dari penghasilan kamu, 10 persen untuk kebutuhan jangka pendek atau keadaan darurat.
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Misalnya, kamu berpenghasilan baik tapi bagaimana jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi? Berapa lama tabungan bisa bertahan dan siapa yang akan menjaga keluarga kamu jika hal buruk terjadi?
Menyimpan uang itu penting, tetapi penting juga untuk melindungi keuangan keluargamu dan merasa yakin keluarga yang kamu cintai terjaga jika hal yang tidak terduga terjadi. Misal, jika kepala rumah tangga atau pencari nafkah meninggal dunia, asuransi jiwa bisa membantu pendapatan yang hilang, menutupi biaya kewajiban yang belum dibayar seperti biaya kuliah dan sebagainya.
Dorong anak untuk mulai menabung sedini mungkin. Mulailah dengan memberi mereka uang saku untuk melakukan pekerjaan rumah tangga atau tugas-tugas kecil dan bantu mereka mempertimbangkan bagaimana membelanjakannya. Ketika mereka makin besar, ajarkan mereka untuk mengelola uang dengan bijak.
Sampai di sini, apakah kamu sudah memahami cara membuat keuangan sehat untuk keluarga? Semoga cara-cara di atas bisa membantu!