Perusahaan yang bergerak dalam penyediaan solusi pengiriman pesan kelas dunia dan distribusi digital untuk semua industri ini menawarkan 652,5 juta saham atau setara dengan 20 persen dari modal dan disetor perusahaan setelah IPO, dengan nominal Rp20. Dengan menawarkan saham Rp100 per lembar, perusahaan berpotensi mengumpulkan dana segar sebesar Rp65,25 miliar dari IPO ini.
Perseroan mengalokasikan sekitar 55,52 persen dana dari IPO untuk belanja modal alias capital expenditure (capex). Rinciannya, 27,58 persen untuk pengembangan modul aplikasi AI Chatbot dan 27,94 persen untuk pengembangan modul aplikasi panel interface marketplace WhatsApp E-Commerce yang bekerja sama dengan pihak kitar.
Sisa dana IPO untuk keperluan modal kerja Jatis Mobile baik dari pengembangan sumber daya manusia, biaya marketing hingga biaya pemeliharaan B2B cloud services.
Selain itu Jatis Mobile juga berencana menerbitkan sebanyak 652,50 Waran Seri I. Nilai itu setara 25 persen dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh saham saat IPO.
Perusahaan yang bergerak di bidang rumah produksi ini menawarkan 929,2 juta saham atau setara dengan 15 persen dari modal dan disetor perusahaan setelah IPO, dengan nilai nominal Rp60. Dengan mematok harga IPO sebesar Rp234 per saham, dana segar yang diraup mencapai Rp217,43 miliar.
Dana hasil IPO sekitar 81,6 persen akan digunakan untuk modal kerja, meliputi pembiayaan kegiatan produksi film, web series, sinetron, dan kegiatan pemasarannya. Kemudian sekitar 18,4 persen untuk dijadikan setoran modal anak usahanya di bidang bioskop, PT Platinum Sinema untuk membangun bioskop baru.