JAKARTA, iNews.id - Skema bayar nanti atau populer dengan istilah paylater tidak berbeda dengan kartu kredit. Meski demikian, pengguna paylater lebih tinggi dari kartu kredit konvensional, terlebih di masa pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT PEFINDO Biro Kredit (IdScore), Yohanes Arts Abimanyu, mengatakan paylater sebenarnya memiliki skema yang bagus untuk penetrasi kredit atau pembiayaan di masyarakat.
Apalagi pengguna paylater kebanyakan adalah anak muda atau generasi milenial yang memahami teknologi digital. Dengan paylater, pengguna dipermudah untuk membeli produk fashion, makanan-minuman, hingga top up games online yang digemari generasi milenial dan gen Z. Syarat untuk paylater pun sangat mudah, hanya berupa verifikasi KTP dan foto langsung.
Hal itu, berbeda dengan kartu kredit yang penggunaannya terbatas atau di merchant tertentu. Meski demikian, secara tidak langsung, paylater menjadi jalan masuk data pengguna untuk membangun data historis termasuk untuk kartu kredit.
"Sekarang anak muda, milenial mereka pakai paylater. Itulah bagaimana fenomena paylater lebih tinggi penggunaannya dibanding kartu kredit. Transaksinya kecil-kecil tapi volumenya banyak," ujar Abimanyu, saat melakukan Newsroom Visit ke MNC Portal Indonesia, Selasa (19/7/2022).