Adapun IdScore sebagai biro kredit swasta atau LPPI adalah entitas yang memiliki izin usaha dari OJK untuk melakukan kegiatan menghimpun dan mengolah data kredit dan data lainnya.
Menurut dia, bila seseorang sudah menggunakan paylater, maka individu tersebut meningkatkan risiko dalam penghitungan skor kredit ke depannya. Semakin banyak meminjam artinya skor kreditnya masuk dalam kategori agresif meminjam.
"Jadi perhitungan skor di kita adalah terlihat dari behaviour masing-masing ya, jadi tidak bisa melihat itu dia bayar atau tidak, tapi satu hal yang digaris bawahi adalah semakin banyak kita meminjam semakin kita ketahui skor kita karena artinya kita agresif dalam meminjam. Itulah yang harus diperhatikan saat kita mau melakukan pinjaman paylater," ungkap Abimanyu.
Secara umum, lanjutnya, keberadaan paylater agak menggeser faktor risiko seseorang menjadi high risk dalam meminjam sesuatu. Untuk itu, perlu bijak dalam menggunakan paylater.
Bagi masyarakat yang ingin mengecek skor kredit guna keperluan menghimpun dana, IdScore menyediakan produk untuk masyarakat umum yang dapat diakses lewat www.myidscore.id.
IdScore hadir untuk membantu masyarakat dalam mengukur reputasi keuangan seseorang, memastikan akurasi dan keterkinian data, serta membangun perilaku positif peminjam.