JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bisa menyentuh level 6.000 di akhir tahun. Ini terjadi bila ekonomi domestik membaik.
"Pertumbuhan ekonomi saya estimasi sekitar 2,5 sampai 3 persen. Indeks berpotensi di akhir tahun 5.500 sampai 6.000," ujar Kepala Ekonom Tanamduit, Ferry Latuhihin, dalam sebuah diskusi virtual di Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Dia menuturkan pada kuartal kedua semua sektor merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Tidak hanya di Indonesia tetapi juga hampir di seluruh negara di dunia.
Namun, respons pemerintah dengan menggelontorkan stimulus baik itu di industri perbankan ataupun non-perbankan, BUMN, hingga bantuan tunai untuk masyarakat, akan mulai terasa dampaknya di semester kedua seiring mulai dibukanya kembali aktivitas ekonomi.
"Apalagi PSBB mulai dilonggarkan, aktivitas ekonomi mulai bergulir. Karena lebih dari 60 persen output GDP kita berasal dari UMKM, jadi ini sangat resilient dan sangat fleksibel menghadapi Corona," kata Ferry.
Melihat kondisi IHSG yang saat ini berada di level 4.800 dan optimisme ekonomi domestik akan mulai pulih, dia menyarankan para investor segera masuk ke pasar saham.
"Sejak indeks di bawah 4.500, saya sudah teriak-teriak Buy! Buy! Buy!. Karena kita ini sangat undepressure sekali, hingga semua saham apalagi saham perbankan sangat undervalued," ujar Ferry.