ISTANBUL, iNews.id - Lira Turki anjlok 1,6 persen ke rekor terendah terhadap dolar AS pada awal perdagangan di Asia setelah Presiden Turki Tayyip Erdogan mengusir duta besar (dubes) Amerika Serikat (AS) dan sembilan negara Barat lainnya.
Mata uang Lira telah mencapai rekor terendah pada pekan lalu setelah bank sentral Turki (CBRT) memangkas suku bunganya sebesar 200 basis poin (bps), meskipun inflasi meningkat. Ini menjadi langkah mengejutkan, di mana para ekonom dan anggota parlemen oposisi menilai kebijakan itu sebagai hal yang sembrono.
Lira mencapai titik terendah sepanjang masa di 9,75 pada Minggu (24/10/2021) pukul 18.40 GMT, melemah dari penutupan Jumat (22/10/2021) di 9,595. Dua bankir mengaitkan pelemahan awal dengan komentar Erdogan pada Sabtu (23/10/2021). Lira telah turun nyaris 24 persen sepanjang tahun ini.
"Saya khawatir untuk pasar keuangan Turki pada Senin. Lira pasti akan berada di bawah tekanan jual yang ekstrem,” kata pengamat pasar veteran negara berkembang Tim Ash di BlueBay, dikutip dari Reuters, Senin (25/10/2021).
Lebih lanjut Tim mengatakan, semua mengetahui Gubernur Bank Sentral Turki Sahap Kavcioglu tidak memiliki mandat untuk menaikkan suku bunga. Sehingga satu-satunya pertahanan adalah membelanjakan cadangan devisa yang tidak dimiliki CBRT.