"Kami terus melangkah menuju profitabilitas, di mana di kuartal ketiga ini unit bisnis On-Demand Services berhasil mencapai nilai positif untuk EBITDA yang disesuaikan, sebelum alokasi biaya korporasi," ucap Jacky Lo.
Sedangkan untuk pendapatan bruto Perseroan tumbuh 1 persen year-on-year mencapai Rp6,0 triliun, didukung penghematan beban insentif dan pemasaran produk sebesar 36 persen year-on-year atau setara dengan Rp2,1 triliun untuk kuartal III ini.
Margin kontribusi Grup tetap positif untuk tiga kuartal berturut-turut, yaitu 0,75 persen sebagai persentase GTV tumbuh 149 bps year-on-year dan 2bps dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter) mencapai Rp1,1 triliun.
Di samping itu, perseroan memiliki kas dan neraca yang solid, dengan kas, setara kas, dan deposito jangka pendek senilai Rp25,2 triliun pada tanggal 30 September 2023. Tingkat penggunaan bersih kas (Net Cash Burn) berkurang 76 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga Perseroan memiliki modal lebih dari cukup untuk menjalankan kegiatan bisnisnya dan mengeksekusi rencana saat ini.
Melihat kondisi pertumbuhan kinerja perseroan dan posisi kas tersebut itulah yang membuat GOTO membatalkan rencana IPO Internasional.