Hary Tanoesoedibjo menyebut bahwa jumlah UMKM yang ada saat ini sangat banyak. Ia memprediksi, jika produktivitas UMKM tersebut meningkat, maka bukan tidak mungkin target pertumbuhan 8 persen bisa tercapai.
"Saya rasa ke depan saya lihat juga akan seperti itu, karena basis UMKM kita kan besar sekali, ada atau 60 juta lebih mungkin ya. Itu bayangkan kalau produktivitasnya meningkat 10, 20, 30 persen, ekonomi kita akan menggeliat sangat luar biasa," ujar Hary Tanoesoedibjo.
Senada dengan itu, Maman menjelaskan kontribusi UMKM sangat besar bagi ekonomi RI. Hal itu terbukti ketika krisis moneter di tahun 1998 dan juga pandemi Covid-19 di tahun 2020.
"Sektor UMKM menjadi sektor yang diunggulkan, menangani, ataupun menjadi tulang punggung di tengah badai Covid-19. Tidak ada yang meragukan itu. Di saat mungkin korporasi-korporasi besar luluh-lantah, terjerembap, jatuh, tapi UMKM bertahan," ucap Maman.
Meski begitu, saat ini UMKM masih masuk dalam perspektif corporate social responsibility. Padahal, yang seharusnya adalah pendekatan corporate business responsibility agar bisa selalu dilibatkan untuk bermitra.
"Kami mengajak kepada teman-teman, mari kita libatkan UMKM dalam pendekatan kemitraan, dalam pendekatan B to B, dalam pendekatan profesionalisme," katanya.