IHSG Diprediksi Hadapi Volatilitas di Semester I 2023, Ini Penyebabnya

Ikhsan Permana SP
IHSG diprediksi akan menghadapi volatilitas yang tinggi di 2023, khususnya selama semester I. (Foto: Dok. MPI)

JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menghadapi volatilitas yang tinggi di 2023, khususnya selama semester I. Head of Research RHB Sekuritas Indonesia, Andrey Wijaya mengatakan, meski begitu IHSG di penghujung tahun ini akan positif dengan target indeks 7.450.

"Volatilitas IHSG akan disebabkan pelemahan mata uang Rupiah dan kekhawatiran akan resesi global yang masih akan menghantui di kuartal pertama 2023," ujar Andrey dalam keterangannya, Senin (9/1/2023).

Head of Institutional Equities RHB Sekuritas Indonesia, Michael Setjoadi menyampaikan, investor wajib memantau faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas pasar, seperti ekspektasi pelambatan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,1 persen year on year (yoy) di 2023, potensi penurunan harga komoditas global khususnya harga batu bara, kenaikan inflasi yang mencapai 4,5 persen didorong oleh kenaikan harga BBM, dan kenaikan suku bunga The Fed menjadi 5,00-5,25 persen di 2023 yang dapat melanjutkan derasnya dana asing yang keluar yang akan menambah tekanan terhadap nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.

"Kami optimis IHSG dapat menguat di semester kedua 2023 seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi makro yang disebabkan oleh pulihnya tingkat konsumsi dan kenaikan upah minimum, serta pertumbuhan sektor perbankan, komoditas metal, dan konsumer," ucap Michael.

Dia menambahkan, Perbankan tetap menjadi sektor terfavorit dan pihaknya memperkirakan sektor tersebut akan memiliki pertumbuhan laba yang lebih tinggi dari sektor lainnya, karena pertumbuhan kredit yang sehat dari segmen modal kerja, konsumer, dan investasi. 

"Kenaikan marjin bunga bersih mungkin tidak secepat tahun lalu, namun kami memperkirakan kualitas aset akan membaik seiring dengan penurunan kredit berisiko dan kredit macet, serta biaya kredit yang akan mengalami penurunan seiring dengan rasio cakupan Loan at Risk (LAR) yang mencukupi," tuturnya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Keuangan
5 jam lalu

IHSG Cetak Rekor, Dibuka Menguat ke Level 8.443

Keuangan
2 hari lalu

IHSG Sepekan Menguat 2,83 Persen ke 8.394, Tembus Rekor Tertinggi!

Nasional
3 hari lalu

Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka Menguat ke Level 8.346

Keuangan
4 hari lalu

IHSG Ditutup Menguat ke Level 8.337, LABA-NIRO Jadi Saham Paling Cuan

Nasional
4 hari lalu

Prabowo Bertemu Dasco hingga Purbaya, Bahas Stabilitas Politik hingga Penguatan Pertumbuhan Ekonomi 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal