Sejumlah emiten energi juga menjadi fokus pasar menyusul meningkatnya serangan ini. Sejatinya pemerintah melalui Kementerian ESDM telah mewanti-wanti potensi kenaikan harga minyak.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Tutuka Ariadji mengatakan bahwa pemerintah masih menunggu reaksi dari Israel dan Amerika Serikat terhadap konflik tersebut.
“Kemungkinan besar harga Indonesian Crude Price (ICP) naik menyentuh 100 dolar AS. Tapi apakah berkelanjutan atau spike berhenti? saya cenderung menunggu apa reaksi dari Israel dan Amerika terhadap konflik tersebut, jadi masih diskusi. Kemungkinan bisa lebih cenderung untuk spike dalam waktu yang tidak lama," kata Tutuka.