JAKARTA, iNews.id - Memanasnya eskalasi militar di timur tengah antara Iran dan Israel menjadi perhatian investor pasar modal di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Sentimen klasik isu geopolitik kembali menguji Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah sebelumnya dihantam kabar serangan di Gaza, hingga pertempuran Rusia-Ukraina.
Namun kali ini berbeda. Secara teknikal indeks komposit sejatinya masih cukup atraktif menyusul kenaikan volume pembelian secara historis. Indikator Moving Average menunjukkan sebelum libur lebaran, IHSG mampu ditutup di atas MA60.
Bak layar terkembang, optimisme penguatan juga muncul seiring masuknya jadwal cumulative-dividend yang dimulai Selasa depan.
Beberapa di antara adalah raksasa tambang PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) senilai Rp1,9 triliun, kemudian emiten Cinema XXI PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), hingga PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII).
Riset MNC Sekuritas menunjukkan level support IHSG yang perlu diwaspadai berada di area 7.099.
“Jika tembus maka IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya menguji 6,931-7,021 untuk membentuk wave (c) dari wave [iv],” ucapnya.