Kendati demikian, pengumuman suku bunga BI yang akan diputuskan RDG BI pada hari ini, ditambah proyeksi kenaikan suku bunga BI antara 50-75 bps bakal membatasi optimisme itu.
"Untuk saat ini kita masih menunggu terkait dengan kabar keputusan suku bunga, saya pikir ini akan kembali menekan IHSG setelah naik karena pengumuman neraca perdagangan kemarin," kata Oktavianus Audi, di Jakarta, dikutip Kamis (20/10/2022).
Menurut dia, peningkatan suku bunga BI akan menjadi fokus utama pasar lantaran kabar tersebut dikhawatirkan bakal memupus harapan IHSG masuk di area psikologis 7.000.
Jika BI tetap mengerek suku bunga sebagai upaya mengendalikan inflasi, maka hal itu bisa menjadi tekanan pada IHSG, namun pelaku pasar akan tetap mencermati pandangan BI ihwal makro ekonomi ke depan karena dianggap sebagai penyeimbang.
"Kalau ternyata keputusannya dinaikkan dan sesuai ekspektasi, kemungkinan market akan bisa tertekan, tapi paling akan di situ-situ aja," ungkap Oktovianus Audi.
Secara teknikal, lanjutnya, IHSG telah mengalami rebound sejak perdagangan awal pekan ini, setelah menyentuh level terendah pekan ini di 6.747,38, serta sempat melejit hingga 6.891,98.
Audi mengungkapkan, pelaku pasar akan lebih percaya diri apabila IHSG mampu breakout di level 6.900 sebagai konfirmasi kenaikan di masa depan. "Karena memeng level 6.900 ini menjadi resitance, dan bisa jadi confirm IHSG bisa naik lagi," ujarnya.