JAKARTA, iNews.id - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini diprediksi melemah pada sepanjang perdagangan. Indeks saham bergerak pada kisaran 7.275-7.400.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto menjelaskan, IHSG melanjutkan pelemahan kembali mendekati demand zone yang adalah area konsolidasi yang sudah terbentuk sebelumnya dan umumnya berperan menjadi estimasi area untuk terjadinya bottoming.
"Namun jika mempertimbangkan tekanan net sell yang semakin membesar memungkinkan pelemahan saham-saham berbobot besar berlanjut dan turut membawa IHSG lebih jauh ke bawah lagi," ucap William dalam analisisnya, Senin (16/12/2024).
Adapun area demand zone IHSG berada pada 7.326-7.245, dengan kata lain posisi penutupan IHSG pada perdagangan hari Jumat pekan lalu sudah memasuki demand zone ini
Sebelumnya, investor asing mencatatkan net sell mencapai Rp1,54 triliun, net sell kembali membesar. Net sell terbesar terjadi pada BBRI, BMRI, BBCA, BBNI dan ADRO (diurutkan sesuai lima terbesar).
Dengan demikian, secara analisis teknikal, IHSG telah mencapai target di level 7.506, namun tidak berhasil bertahan di atasnya dan akhirnya melemah kembali. Adapun posisi candlestick IHSG membentuk pola bearish engulfing, berpotensi mengalami koreksi lanjutan.
Selain itu, nilai transaksi harian berada di bawa rentang rata-rata harian Rp10 triliun, mengindikasikan bahwa pergerakan IHSG sudah tidak disebabkan oleh panic selling/buying lagi.
Kemudian Indikator MACD, pada signal line mengarah pada pembentukan dead cross sehingga mengindikasikan IHSG kembali melemah.
"Area demand zone IHSG berada pada 7.326-7.245, area ini masih bisa ditembus," katanya.