Jokowi menilai, smelter tembaga yang merupakan hasil investasi senilai Rp21 triliun tersebut menggunakan teknologi canggih untuk menghasilkan katoda tembaga sebagai produk utama. Selain 220.000 ton katoda tembaga, smelter ini juga akan menghasilkan 18 ton emas, 55 ton perak, dan 850 ribu ton asam sulfat setiap tahun.
“Bayangkan kalau selamanya hanya diekspor dalam bentuk konsentrat mentahan, nilai tambahnya tidak berada di kita, nilai tambahnya berada di negara-negara yang memiliki smelter sehingga keberanian dan niat baik dari PT Amman saya sangat mengapresiasi sekali," ucap dia.
Untuk itu, Jokowi berharap pengoperasian smelter dapat memberikan efek ganda bagi masyarakat sekitar, khususnya dalam hal pembukaan lapangan kerja. Selain itu, diharapkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya Kabupaten Sumbawa Barat juga ikut meningkat.
"Dan yang mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya adalah rakyat di NTB dan rakyat di seluruh Tanah Air Indonesia," ujar Jokowi.