Meski demikian, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar Rp40 miliar akan disalurkan kepada entitas anak, yaitu PT Dayak Membangun Pratama (DMP) dan digunakan untuk keperluan belanja modal oleh DMP. Sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja oleh DMP.
Sebelum IPO, sebanyak 52,5 persen saham Black Diamond Resources dimiliki oleh Sujaka Lays, yang juga merupakan Presiden Direktur PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF). Selanjutnya, sebanyak 30 persen saham COAL dimiliki oleh PT Esa Gemilang, 7,5 persen milik Arie Rinaldi, 5 persen milik PT Alam Tulus Abadi, dan 5 persen milik Herry Sen. Sujaka Lays juga menjadi pemegang saham mayoritas di PT Alam Tulus Abadi sebanyak 99 persen saham, di mana 1 persen saham lainnya di Alam Tulus Abadi dipegang oleh Marvin Lays.
Dalam prospektus COAL disebutkan bahwa pengendali perseroan sekaligus ultimate beneficiary owner (UBO) adalah Sujaka Lays mengingat berdasarkan Peraturan OJK No. 9/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, Sujaka Lays telah memenuhi kriteria pengendali perusahaan terbuka yaitu memiliki saham perseroan lebih dari 50 persen dari seluruh saham dengan hak suara yang telah disetor penuh serta mempunyai kemampuan untuk menentukan, baik langsung maupun tidak langsung, dengan cara apapun pengelolaan dan/atau kebijakan perseroan.