Melampaui Grameen Bank, PNM Jadi Penyalur Pembiayaan Mikro Terbesar di Dunia

Suparjo Ramalan
Kantor PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.

Nasabah aktif tersebut artinya pelaku usaha tengah menjalani berbagai program pemberdayaan dan memiliki outstanding pembiayaan dari PNM. Saat ini PNM mencatat pertumbuhan nasabah ultra mikro yang terus bertambah setiap harinya, hingga per posisi Rabu (16/6) berjumlah 9.757.437 nasabah. 

Arief menuturkan, pertumbuhan bisnis dan aktivitas pemberdayaan PNM ke depan berpotensi makin besar pasca terbentuknya Holding BUMN Ultra Mikro (UMi). Integrasi data pelaku ultra mikro nasional akan semakin solid karena holding tersebut. 

Kondisi itu diyakini membuat pemberdayaan bagi pelaku UMKM yang dijalankan PNM bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI selaku induk holding dan PT Pegadaian (Persero), akan menjadi lebih baik. 

Hal tersebut diharapkan mendorong PNM untuk mempercepat upaya ‘menaik kelaskan’ pelaku usaha ultra mikro. Arief juga menyebut cost of fund (CoF) PNM akan menjadi lebih murah pasca adanya holding, sehingga dapat menekan suku bunga pembiayaan ke pelaku ultra mikro ke depan, sebagaimana yang selalu diingatkan Pemerintah.

"Saat ini CoF kami sudah baik. Rating surat utang kami dan kepercayaan investor terus meningkat. Dengan Holding, rating ini akan semakin baik lagi. Kami juga memiliki kesempatan mendapat pembiayaan langsung dari BRI. Itu pun juga murah," ujar Arief. 

Kendati akan ‘menempel’ pada induk holding, Arief memastikan perseroan tetap memperhatikan arahan dan harapan Presiden Joko Widodo dalam memperluas pembiayaan ultra mikro. Menurutnya, presiden sudah meminta PNM dapat menembus 10 juta nasabah tahun ini, dan menargetkan dapat melayani sekitar 15 juta nasabah pada 2024. 

Arief mengungkapkan, pasca holding ciri khas PNM yang mengedepankan pola pemberdayaan dalam penyaluran pembiayaan kepada pelaku usaha ultra mikro tak akan hilang. Pemberdayaan usaha ultra mikro akan tetap menonjol karena metode penyaluran pembiayaan PNM dilakukan berbasis kelompok. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Megapolitan
13 hari lalu

APBD DKI Jakarta 2026 Dipangkas, Stafsus Pramono Ungkap 2 Strategi Pembiayaan Alternatif

Nasional
24 hari lalu

Respons BP Tapera soal Putusan MK Tak Wajibkan Pekerja Swasta Jadi Peserta 

Niaga
1 bulan lalu

Pasar Mobil Lesu, Perusahaan Pembiayaan Gandeng Produsen Otomotif Dongkrak Penjualan

Makro
1 bulan lalu

Duh! Kredit Nganggur di Bank Tembus Rp2.372 Triliun, Ada Apa?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal