Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Kembali Melemah ke Rp15.889 per Dolar AS

Anggie Ariesta
Nilai tukar rupiah hari ini kembali ditutup melemah 60 poin ke level Rp15.889 per dolar AS. (Foto: dok iNews)

JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah hari ini kembali ditutup melemah 60 poin ke level Rp15.889 per dolar AS setelah sebelumnya juga turun ke Rp15.815 per dolar AS. Penguatan dolar AS terjadi di tengah kekhawatiran terhadap perang Israel-Hamas yang membuat sebagian besar pedagang mewaspadai aset-aset berisiko.

“Komentar (Jerome) Powell dipandang agak dovish, karena Gubernur The Fed mengatakan bahwa lonjakan imbal hasil obligasi baru-baru ini membantu memperketat kondisi keuangan, sehingga mengurangi kebutuhan akan kenaikan suku bunga lebih lanjut,” tulis Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi dalam risetnya, Jumat (20/10/2023). 

Ibrahim menambahkan, Gubernur The Fed tersebut masih membuka peluang untuk setidaknya satu kali kenaikan suku bunga lagi tahun ini, di tengah ketahanan perekonomian AS dan tingkat inflasi yang sulit. Imbal hasil Treasury AS juga mengalami penurunan yang berkepanjangan pada hari Jumat karena reli baru-baru ini terhenti, meskipun suku bunga 10-tahun masih tidak jauh dari level 5 persen.  

Selain itu, Bank Sentral China mempertahankan suku bunga acuan pinjamannya pada rekor terendah. Langkah ini dilakukan ketika data awal pekan ini menunjukkan beberapa perbaikan dalam pertumbuhan ekonomi China sepanjang kuartal ketiga. Namun hal ini tidak cukup untuk meningkatkan yuan, yang masih mendekati level terendah dalam 16 tahun pada awal Oktober. 

Kekhawatiran akan gagal bayar (default) besar-besaran di pasar properti China, ditambah dengan meningkatnya perselisihan dagang AS menjadi beban utama bagi yuan dalam beberapa sesi terakhir. Fokus tertuju pada pengembang Country Garden Holdings, yang tampaknya telah melewatkan batas waktu pembayaran utama obligasi luar negerinya pada minggu ini. 

Dari sisi internal, memasuki tahun politik, pelemahan nilai tukar rupiah saat ini relatif lebih baik dibandingkan dengan mata uang sejumlah negara lain di kawasan Asia dan global. 

“Namun bagi masyarakat pelemahan mata uang rupiah yang terus menerus akan berdampak terhadap kenaikan harga-harga salah satunya harga komoditas dan akan berpengaruh terhadap menurunnya daya beli sehingga konsusmi Masyarakat akan menurun,” ucapnya.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
3 hari lalu

Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1, Aturan Rampung 2027

Nasional
21 hari lalu

Bos Danantara Ungkap Praktik Nakal BUMN: Ada yang Profit Tinggi dengan Percantik Buku

Nasional
23 hari lalu

Hashim Ungkap Prabowo Sempat Ditawari Uang Sogok Rp16,5 Triliun: Ditolak Mentah-Mentah!

Nasional
27 hari lalu

Satgas PASTI OJK Tutup Kegiatan Usaha Golden Eagle: Berpotensi Menyesatkan Masyarakat

Nasional
1 bulan lalu

BI Dikabarkan Jual 11 Ton Cadangan Emas Batangan, Ada Apa?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal