Jenis instrumen pasar modal ini termasuk saham, obligasi, surat utang, euro issue, dan beberapa lainnya yang memiliki karakteristik berbeda dalam hal jangka waktu dan sifat penebusannya.
Sedangkan, jenis instrumen pada pasar uang berupa, sertifikat deposito, repo, reksa dana pasar uang, pinjaman bank-ke-bank, CD, surat utang negara, dan surat berharga (hutang IOU jangka pendek yang diterbitkan oleh lembaga keuangan dan perusahaan besar).
Dana yang diperoleh melalui pasar modal, digunakan untuk tujuan jangka panjang, seperti pengembangan proyek baru, ekspansi bisnis, akuisisi perusahaan lain, atau pengembangan produk.
Sementara, pasar uang bertujuan untuk membantu perusahaan memenuhi kebutuhan dana atau modal kerja yang digunakan perusahaan untuk menjalankan operasi, termasuk pembayaran gaji, pembelian persediaan, dan penyelesaian kewajiban jangka pendek. Dana pasar uang memungkinkan perusahaan untuk menjaga likuiditas dan kelancaran operasi mereka.
Transaksi di pasar modal biasanya terjadi melalui bursa saham atau pasar obligasi yang terpusat. Contoh bursa saham terkenal adalah New York Stock Exchange (NYSE) dan untuk di Tanah Air yakni Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa ini menyediakan platform yang terorganisir dan termonitor instrumen keuangan lainnya. Kemudian, dealer atau pialang adalah perantara yang memainkan peran penting dalam memfasilitasi transaksi pada pasar modal.
Instrumen pasar uang, biasanya diperdagangkan di pasar over-the-counter (OTC) atau di luar bursa. Ini berarti transaksi terjadi secara langsung antara pihak-pihak yang terlibat, seperti perusahaan, bank, atau investor ritel.
Instrumen pasar uang umumnya lebih likuid dibandingkan instrumen pasar modal. Likuiditas merujuk pada kemampuan untuk dengan cepat dan efisien mengubah suatu aset menjadi uang tunai tanpa mengalami penurunan nilai yang signifikan.
Dengan demikian, likuiditas yang lebih tinggi dalam instrumen pasar uang membuatnya menjadi pilihan yang disukai investor yang membutuhkan akses cepat dan relatif aman untuk menempatkan dana dalam jangka pendek.
Di sisi lain, instrumen pasar modal memiliki potensi imbal hasil yang lebih tinggi dalam jangka panjang, seringkali memerlukan komitmen yang lebih besar dalam hal waktu dan toleransi risiko.
Demikianlah ulasan tentang perbedaan pasar modal dan pasar uang yang penting untuk Anda ketahui sebelum memutuskan berinvestasi. Semoga menjadi informasi baru bagi Anda.