Pada kuartal III 2021, pendapatan non-digital perseroan mengalami sedikit penurunan menjadi Rp1,611 triliun dibandingkan dengan Rp1,642 triliun pada kuartal III 2020. Hal tersebut disebabkan oleh terjadinya gelombang kedua pandemi Covid-19 di Indonesia yang telah berdampak pada pembatasan sosial yang lebih ketat oleh pemerintah.
"Saya sangat berterima kasih atas dukungan penuh dari mitra strategis perseroan yang memungkinkan kami untuk terus mengembangkan evolusi lini digital bisnis perseroan," ujar Hary Tanoesoedibjo.
MNCN juga mampu mempertahankan kinerjanya yang cemerlang di sepanjang tahun, dengan kinerja pangsa pemirsa yang mengesankan dan konsisten dengan menguasai lebih dari 50 persen pangsa pemirsa.
Selain itu, MNCN berhasil mendominasi pangsa pasar belanja iklan FTA pada kuartal III 2021, dengan menguasai 51 persen pangsa pasar di industri.
MNCN terus mendorong percepatan pertumbuhan atas pendapatan digitalnya dengan membukukan kenaikan sebesar 102 persen (YoY) dari Rp266,9 miliar pada kuartal III 2020 menjadi Rp537,9 miliar pada kuartal III 2021.