JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (19/7/2024). Rupiah melemah 36 poin atau 0,122 persen ke level Rp16.191 per dolar AS dari sebelumnya di Rp16.155.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menuturkan, pergerakan indeks dolar AS dipengaruhi meningkatnya optimisme terhadap penurunan suku bunga The Fed, di mana para pelaku pasar memperkirakan lebih dari 90 persen kemungkinan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September mendatang, menurut CME Fedwatch.
“Meskipun pertaruhan ini masih ada, dolar menemukan kekuatan minggu ini dari data klaim pengangguran yang kuat secara tak terduga, yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang menjadi pertimbangan utama bagi The Fed untuk mulai menurunkan suku bunga etap tangguh,” kata Ibrahim dalam risetnya, Jumat (19/7/2024).
Selain itu, spekulasi terkait kemungkinan menangnya Donald Trump pada Pilpres AS 2024, setelah mengalami peningkatan popularitas usai percobaan pembunuhan yang gagal, turut berdampak pada pergerakan dolar. Hal tersebut menandakan bahwa kebijakan proteksionisme Trump dapat mengarahkan lebih banyak modal kembali ke negara tersebut.
Dari sentimen domestik, pemerintah optimistis mampu memanfaatkan peluang ekspor dan mempertahankan tren surplus perdagangan melalui sejumlah strategi di tengah melemahnya kinerja dagang Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja dagang pada semester I/2024 mencatatkan surplus 15,45 miliar dolar AS atau lebih rendah 4,46 miliar dolar AS dibanding periode yang sama tahun lalu.
Pencapaian pada enam bulan pertama tahun ini tidak mencapai 50 persen dari total target sepanjang 2024 di batas bawah sebesar 31,6 miliar dolar AS, sedangkan batas atas sebesar 53,4 miliar dolar AS.