Selain itu, sentimen terhadap China memburuk dalam beberapa sesi terakhir karena para pedagang menunggu lebih banyak isyarat mengenai rencana negara tersebut untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Data perdagangan utama juga tersedia pada minggu ini.
Dari sentimen domestik, guna mendorong agar defisit fiskal turun, pemerintah ke depan akan menggabungkan Ditjen Pajak dan Ditjen Bea Cukai menjadi Badan Otorita Penerimaan Negara (BOPN) sesuai dengan program kampanye Prabowo-Gibran saat debat pilpres 2024. Tujuan dari penggabungan Ditjen tersebut adalah mengarah kepada pengurangan defisit sehingga dalam pemerintahannya nanti, utang pun tidak semakin menggunung.
Sedangkan potensi penerimaan negara yang masih sangat besar hingga Rp500an triliun, namun bukan dari menambah beban masyarakat dengan kenaikan tarif-tarif pajak. Salah satunya, penerimaan utama dari pajak masih dapat dijaring dengan memperkecil ruang gerak shadow economy/ bayangan ekonomi, dengan memperhitungkan, dari posisi produk domestik bruto (PDB) Indonesia 2023 di level Rp20.892 triliun, sebanyak 60 persen atau sekitar Rp12.000-an triliun merupakan konsumsi rumah tangga.
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp16.220-Rp16.290.