Tercatat, saham Tupperware mengalami short selling, di mana sekitar 25 persen saham perusahaan ditransaksikan pada 14 Juli, menurut data Refinitiv.
Investor yang melakukan aksi tersebut meminjam saham dan kemudian menjualnya, berharap saham tersebut jatuh sehingga mereka dapat membeli kembali saham tersebut dengan harga lebih rendah, kemudian mengembalikannya ke pemberi pinjaman dan mengantongi selisihnya.
Bahkan dengan kenaikan baru-baru ini, saham Tupperware turun sekitar 28 persen di sepanjang tahun ini.