Sementara dari sisi ekonomi, proses pemulihan ekonomi masih berlanjut. Beberapa indikator mengkonfirmasi hal tersebut, seperti Indeks PMI selama tiga bulan terakhir di zona ekspansi.
"Penjualan kendaraan bermotor pada bulan Maret bahkan meningkat sangat besar dipicu kebijakan stimulus pelonggaran PPnBM. Diperkirakan demikian juga dengan penjualan properti," tutur Ibrahim.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup menguat di rentang Rp.14.525-Rp.14.580.
Sebelumnya, Pengamat Keuangan Ariston Tjendra, memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada perdagangan awal pekan, seiring dengan membaiknya data-data ekonomi dari negara-negara ekonomi maju.
Menurut Ariston, membaiknya data-data ekonomi dari AS dan China pekan lalu, disusul data ekspor Jepang yang menunjukkan peningkatan pada awal pekan ini, akan memberikan sentimen positif ke pasar keuangan.
"Sentimen positif juga datang dari yield Treasury AS yang bertahan di bawah 1,60% di akhir pekan lalu," kata Ariston di Jakarta, Senin (19/4/2021).