Survei: 55 Persen Transaksi di Indonesia Masih Andalkan Uang Tunai

Rahmat Fiansyah
ilustrasi. (Foto: Ant)

JAKARTA, iNews.id - Transaksi keuangan masyarakat Indonesia sehari-hari masih mengandalkan uang tunai di tengah pesatnya teknologi yang mendorong pembayaran non-tunai.

Laporan “The G4S World Cash Report” menyebutkan 50-55 persen transaksi keuangan di Indonesia masih menggunakan uang tunai. Hal ini juga ditemukan di 18 negara dari 24 negara yang disurvei untuk laporan ini, seperti India dan Thailand, yang masih banyak menggunakan sistem tunai dan cash on delivery (CoD).

Selama 2012-2016, peredaran uang tunai di Indonesia mencapai Rp 528,53 triliun, tumbuh 53,1 persen. Sementara jumlah total penarikan uang tunai di ATM dalam periode yang sama meningkat 65,5 persen menjadi Rp2.353 triliun. Jumlah ATM di seluruh Indonesia pun mengalami peningkatan sebesar 54,3 persen menjadi 104.419 ATM.

Chief Executive G4S. Jesus Rosano mengatakan, pembayaran tunai tetap menjadi bagian penting dalam ekonomi global, termasuk Indonesia. Berbeda dengan opini yang beredar, survei tersebut menunjukkan kebutuhan akan uang tunai masih terus tumbuh dan berpengaruh pada PDB.

"Masyarakat percaya pada uang tunai. Uang tunai bebas digunakan dan selalu tersedia, bersifat rahasia, tidak bisa dibajak, dan tidak bergantung pada mobile apps di telepon genggam yang sangat bergantung pada kekuatan baterai. Sejumah karakter unik ini menjadikan uang tunai tetap signifikan bagi masyarakat di benua manapun mereka tinggal,” ujar Rosano melalui keterangan tertulis, Kamis (6/9/2018).

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Bisnis
7 tahun lalu

Bank BNI Ajak Tukang Becak Gunakan QR Code

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal