"Pengembangan infrastruktur dan jaringan akan berdampak pada peningkatan expense. Namun kami yakin ini adalah good cost dan investasi jangka panjang yang hasilnya mudah-mudahan akan dapat dituai bersama nanti," ungkap Ririek.
Meski laba bersih turun, lanjutnya, Telkom masih bisa menjaga pertumbuhan top line. Hingga Juni 2023, pendapatan Telkom tumbuh 2,07 persen secara menjadi Rp73,47 triliun dari Rp71,98 triliun per Juni 2022.
Ririek mengungkapkan, Telkom juga terus memacu pertumbuhan melalui new engine of growth dan kinerja yang kuat dari anak perusahaan. Hal tersebut yang menjadi bekal bagi TLKM untuk memperkuat fundamental dan profitabilitas.
Pada segmen Mobile, Telkomsel berhasil membukukan pendapatan Rp44,0 triliun yang didominasi oleh kinerja Digital Business yang terus menguat sebesar 7,4 persen YoY menjadi Rp37,7 triliun dengan kontribusi 85,6 persen dari total pendapatan perusahaan yang pada tahun sebelumnya sebesar 80,5 persen.
Hingga Juni 2023, Telkom telah menggunakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp15 triliun. Nilai tersebut setara dengan 20,5 persen dari pendapatan TLKM.