"Jadi terlihat sekali APBN bekerja luar biasa keras di semua elemen dan masyarakat, langsung dalam bentuk bansos, belanja barang untuk program vaksin yang dinikmati masyarakat luas, bantuan produktif yang dinikmati pengusaha UMKM dan belanja modal untuk kembali mengakselerasi pemulihan ekonomi melalui kegiatan investasi," ujar Sri Mulyani.
Sedangkan belanja non K/L tumbuh sebesar 9,9 persen per kuartal I-2021, antara lain untuk manfaat pensiun, subsidi energi, dan program kartu Pra Kerja.
Selain itu, transfer ke daerah dan dana desa tumbuh 0,9 persen, dimana komponen yang tumbuh positif antara lain adalah penyaluran Bantuan Langsung tunai (BLT) Desa, dan Dana Bagi Hasil (DBH).
Pembiayaan investasi per kuartal I-2021 juga tumbuh sebesar 85,4 persen, dimana pencairan investasi terutama untuk mendukung proyek strategis nasional, terutama membeli tanah untuk program LMAN.
"Khusus untuk anggaran PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional, Red), sampai dengan 16 April 2021, realisasinya sudah mencapai Rp 134,1 triliun atau sekitar 19,2 persen dari pagu anggaran PEN 2021," ujar Sri Mulyani.