Menkeu menjelaskan, untuk belanja barang K/L tumbuh 81,6% pada kuartal I-2021, naik signifikasn dibandingkan kuartal I-2020 negatif 6,9 persen.
Belanja barang itu terutama dilakukan oleh empat kementerian, yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Agama (Kemenag), dan Kementerian PUPR.
Untuk Kemenkes, belanja barang tercatat sebesar Rp 15,1 triliun pada kuartal I-2021, naik 534,1 persen dibandingkan Rp2,4 triliun per kuartal I-2020, antara lain digunakan untuk belanja vaksin sebesar Rp5,8 triliun.
Kementerian Koperasi dan UKM, belanja barangnya melonjak signifikan sebesar 761,96 persen, dari Rp0,7 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp6,4 triliun pada kuartal I-2021, digunakan untuk bantuan produktif bagi pelaku UMKM dan dananya dicairkan langsungh ke rekening pelaku UMKM.
Kementerian Agama belanja barangnya meningkat sebesar 9,5 persen dari Rp 4,9 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp 5,2 triliun per kuartal I-2021. Kemudian Kementerian PUPR naik sebesar 178% dari Rp1,9 triliun pada kuartal I-2020 menjadi Rp5,4 triliun pada kuartal I-2021.
"Yang perlu diperhatikan, perjalanan dinas dari kementerian/lembaga drop, menurun tajam 35,6 persen. Artinya APBN kita sekarang banting strir, semuanya diperuntukan bagi masyarakat dan penangananaa covid, serta untuk pemulihan ekonomi. Makanya perjalanan dinas dibatasi. Ini bentuk pemihakan yang nyata dari APBN yang bekerja keras agar langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar Sri Mulyani.
Dia menambahkan, dari sisi belanja modal K/L, juga meningkat menjadi Rp 34,2 trilin pada kuartal I-2021, naik 186,2 persen dibandingkan Rp 12 triliun pada periode sama tahun lalu. Belanja modal tersebut, sebagian besar dialokasikan untuk kementerian PUPR sebesar Rp 18,5 triliun, Polri Rp7,8 triliun, Kemhan Rp3,5 triliun, dan Kemenhub Rp2,1 triliun.