The Fed Indikasikan Kenaikan Suku Bunga 75 Basis Poin, Wall Street Ditutup Menguat

Anggie Ariesta
Ilustrasi bursa Wall Street. (Foto: Reuters)

Consumer Price Indeks (CPI) atau Indeks Harga Konsumen AS pada bulan Juni menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan tertinggi sejak 1981, meningkatkan kemungkinan bahwa The Fed dapat menaikkan suku bunga target dana fed fund sebesar 100 basis poin, lebih curam dari kenaikan 75 basis poin yang diperkirakan sebelumnya.

"(Investor) akan terkesima dengan kenaikan suku bunga 100 basis poin, karena itu akan menyiratkan bahwa The Fed tidak tahu apa yang dilakukannya dan dikendalikan oleh data," ungkap Sam Stovall.

Kekhawatiran itu ditenangkan oleh pernyataan dari pejabat The Fed pada hari Kamis dan Jumat, yang mengindikasikan kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin.

Data ekonomi AS yang dirilis pada Jumat (15/7/2022) mengejutkan pelaku pasar, dengan penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan, sentimen konsumen yang meningkat, ekspektasi inflasi yang lebih rendah dan harga impor yang turun.

Hal itu, memicu 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri sesi lebih tinggi, dengan saham keuangan dengan mudah meraih persentase kenaikan terbesar sebesar 3,5 persen.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Makro
3 hari lalu

BI Diprediksi Kembali Pangkas Suku Bunga 25 Bps 

Nasional
19 hari lalu

Harga Logam Mulia Berpotensi Tembus Rp2,3 Juta per Gram, Ini Pendorongnya 

Keuangan
27 hari lalu

Rupiah Sepekan Terkoreksi 0,82 Persen, Diprediksi Sentuh Rp16.800 per Dolar AS Pekan Depan

Keuangan
1 bulan lalu

Rupiah Sepekan Melemah 1,38 Persen ke Rp16.601 per Dolar AS, Terendah sejak Mei

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal