"Ini artinya The Fed masih akan menahan suku bunga acuannya di level tinggi untuk mengendalikan inflasi," ujar Ariston
Di sisi lain, menurutnya, pelaku pasar mungkin menangkap indikasi The Fed akan melambatkan laju kenaikan suku bunga acuannya.
"Pasar mungkin akan menganggap ini titik balik kebijakan pengetatan agresif The Fed. Ini mungkin bisa menahan penguatan dolar AS," ujarnya.
Dia memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak melemah ke Rp15.700 per dolar AS, dengan potensi penguatan Rp15.580 per dolar AS hingga Rp15.600 per dolar AS Sementara rupiah pada perdagangan Rabu (2/11/2022) kemarin ditutup melemah 19 poin atau 0,12 persen ke Rp15.647 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.628 per dolar AS.