4. Rata-rata nilai transaksi harian dan frekuensi transaksi harian meningkat
Rata-rata nilai transaksi harian mengalami peningkatan sebesar 13,16 persen menjadi Rp9,796 triliun dari Rp8,657 triliun pada pekan lalu. Kemudian peningkatan selanjutnya sebesar 0,87 persen terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian selama sepekan menjadi 905.671 kali transaksi dari 897.876 kali transaksi pada pekan sebelumnya.
5. Investor asing catatkan aksi jual bersih
Investor asing pada hari perdagangan terakhir mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp186,27 miliar. Sedangkan sepanjang 2021, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp8,319 triliun.
Aksi jual bersih terbesar investor asing di akhir pekan dilakukan pada saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp61,9 miliar dan menyebabkan saham turun 2,64 persen ke Rp4.050.
6. Selama sepekan terdapat dua perusahaan terbitkan obligasi
Pada pekan ini ada dua perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pertama, pada Rabu (28/4/2021), PT Bussan Auto Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bussan Auto Finance Tahap II Tahun 2021 dengan nilai nominal sebesar Rp1,22 triliun. PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) memberikan peringkat AAAidn (Triple A) untuk obligasi ini. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.
Kemudian pada Kamis (29/4/2021), PT Bank Mandiri Taspen turut menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Taspen Tahap II Tahun 2021 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp2 triliun. Hasil pemeringkatan dari Fitch untuk Obligasi ini ialah AAidn (Double A). PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.
Total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang 2021 sebanyak 28 emisi dari 22 emiten senilai Rp32,93 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai saat ini berjumlah 480 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp435,79 triliun dan 47,5 juta dolar AS, diterbitkan oleh 128 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 145 seri dengan nilai nominal Rp4.215,27 triliun dan 400 juta dolar AS. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,80 triliun.