JAKARTA, iNews.id - Fenomena aset kripto yang fantastis kian menarik minat investor Indonesia. Bursa perdagangan aset kripto di dalam negeri pun mengalami pertumbuhan jumlah investor, volume, serta transaksi yang signifikan mulai dari awal tahun sampai hari ini.
Pertumbuhan positif aset kripto tidak dapat dilepaskan dari peran serta berbagai pihak, misalnya pemerintah, pedagang, asosiasi, media dan tentu saja para investor. Sehubungan dengan ekosistem investasi aset kripto itu sendiri, kepercayaan dan kemudahan masyarakat berinvestasi perlu terus dibangun, dari mulai bursa, pedagang, dan lembaga kliringnya.
Tokocrypto sebagai pedagang aset kripto yang pertama teregulasi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) merasa perlu berperan aktif dan menjadi pionir dalam menumbuhkan kenyamanan dan kepercayaan pelanggan. Salah satunya, senantiasa mematuhi peraturan BAPPEBTI Nomor 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka.
COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, saat ini pihaknya telah selesai melakukan audit ISO 27017 terkait cloud security, di mana ISO 27017 hanya dimiliki oleh cloud provider saja.
"Kami juga melakukan kewajiban pelaporan secara berkala kepada BAPPEBTI dan PPTAK. Selain itu, Tokocrypto menjalin kolaborasi strategis bersama dengan ICH, lembaga yang menerima pelaporan dan pendaftaran transaksi aset kripto di Indonesia," kata Teguh di Jakarta (30/4/2021)..
Dia menjelaskan, integrasi Tokocrypto dengan Lembaga Kliring ICH merupakan sebuah langkah konkret yang dilakukan untuk membangun ekosistem perdagangan aset kripto yang lebih terkontrol dan terawasi dengan baik sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan kepada investor untuk bertransaksi di Indonesia.