Wall Street Ditutup Melemah Imbas Kekhawatiran The Fed Agresif Tingkatkan Suku Bunga

Anggie Ariesta
Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (20/10/2022) waktu setempat imbas kekhawtiran The Fed agresif naikkan suku bunga. (Foto: Istimewa)

NEW YORK, iNews.id - Bursa Saham AS atau Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis (20/10/2022) waktu setempat. Penurunan tersebut imbas dari data pasar tenaga kerja dan komentar dari pejabat Federal Reserve AS memperkuat ekspektasi bank sentral bakal agresif dalam menaikkan suku bunga.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 90,22 poin, atau 0,3 persen menjadi 30.333,59, S&P 500 kehilangan 29,38 poin, atau 0,80 persen menjadi 3.665,78 dan Nasdaq Composite turun 65,66 poin atau 0,61 persen menjadi 10.614,84.

Pada awal sesi sejumlah saham menguat, didorong kenaikan seperti IBM (IBM.N) naik 4,73 persen setelah perusahaan layanan TI itu melampaui perkiraan pendapatan kuartalan pada hari Rabu dan diperkirakan dapat melampaui target pertumbuhan pendapatan setahun penuh. AT&T Inc (T.N) melonjak 7,72 persen setelah menaikkan perkiraan laba tahunannya.

Tetapi saham tidak dapat menahan kenaikannya karena klaim pengangguran mingguan yang kuat dan komentar dari Presiden Federal Reserve Bank of Philadelphia Patrick Harker memperkuat kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga Fed dan berpotensi memiringkan ekonomi ke dalam resesi.

Harker mengatakan, The Fed belum selesai menaikkan target suku bunga jangka pendeknya karena inflasi yang tinggi terus berlanjut, membantu mendorong imbal hasil obligasi Treasury AS 10-tahun ke level tertinggi sejak Juni 2008 di 4,239 persen.

"Suku bunga lah yang mendorong volatilitas ekuitas, itulah cara kami melihat berbagai hal sepanjang tahun, itu adalah semacam pendahulu dari melihat hal-hal tenang di ruang ekuitas dan merasa lebih baik tentang menambahkan risiko di sana melihat penurunan volatilitas di pasar ekuitas. suku bunga," ujar Kepala Manajemen Portofolio Horizon Investments di Charlotte, North Carolina, Zachary Hill dikutip, Jumat (21/10/2022).

Hasil yang lebih baik dari perkiraan sejauh ini telah mendorong ekspektasi pertumbuhan pendapatan untuk kuartal ketiga untuk perusahaan S&P 500 menjadi 3,1 persen dari kenaikan 2,8 persen di awal minggu, tetapi masih jauh dibawah kenaikan 11,1 persen yang diperkirakan pada awal Juli.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
2 hari lalu

BI Kembali Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Berikut Alasannya

Keuangan
2 hari lalu

IHSG Dibuka Menguat ke Level 8.384 jelang Pengumuman Suku Bunga BI

Makro
30 hari lalu

BI Tahan Suku Bunga di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya

Makro
30 hari lalu

BI Diprediksi Kembali Pangkas Suku Bunga 25 Bps 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal