Wall Street Ditutup Mixed, Investor Prediksi Kenaikan Suku Bunga The Fed Kurang Agresif

Anggie Ariesta
Ilustrasi Wall Street. (Foto: Reuters)

Investor juga mungkin telah menjual beberapa saham setelah kenaikan pasar yang kuat baru-baru ini, kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management di Chicago. "Anda melihat sedikit aksi ambil untung menjelang angka CPI yang akan dirilis minggu ini."

Sektor teknologi (.SPLRCT) naik karena imbal hasil Treasury turun. Saham discretionary konsumen (.SPLRCD) juga naik, dengan Amazon.com Inc (AMZN.O) naik 1,5 persen setelah Jefferies mengatakan melihat tekanan biaya berkurang untuk raksasa e-commerce di paruh kedua tahun ini.

Selain itu, perusahaan S&P 500 akan memulai periode pendapatan kuartal keempat, dengan hasil dari bank-bank top AS diharapkan akhir pekan ini.

Saham Broadcom Inc (AVGO.O) jatuh pada akhir perdagangan hingga berakhir turun 2 persen setelah Bloomberg, mengutip orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, melaporkan bahwa Apple Inc (AAPL.O) berencana untuk menjatuhkan chip Broadcom pada tahun 2025 dan menggunakan desain rumah sebagai gantinya.

Laporan pekerjaan hari Jumat, yang menunjukkan moderasi dalam kenaikan upah, mengangkat harapan bahwa Fed mungkin menjadi kurang agresif dalam mendorong kenaikan suku bunga untuk mengurangi inflasi.

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Makro
12 hari lalu

BPS Catat Inflasi November 0,17 Persen, Harga Pangan Stabil Jelang Akhir Tahun

Nasional
12 hari lalu

Inflasi RI Tembus 0,17% di November 2025, Dipicu Harga Emas Perhiasan

Nasional
19 hari lalu

Lapor ke Prabowo, Mendagri Tito Pastikan Inflasi Terkendali

Nasional
24 hari lalu

BI Kembali Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Berikut Alasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal