JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Juli 2020 surplus 3,26 miliar dolar AS. Kondisi itu membuat neraca perdagangan sejak awal tahun surplus 8,74 miliar dolar AS.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menilai, surplus itu merupakan kabar baik bagi Indonesia. Apalagi, surplus terjadi di tengah pandemi Covid-19 selama tiga bulan berturut-turut sejak Mei.
“Ini sesuatu yang sangat positif di tengah situasi pandemi sekarang. Hal lain yang lebih menggembirakan, surplus perdagangan pada Juli 2020 merupakan yang tertinggi sejak 9 tahun lalu atau tepatnya Agustus 2011,” ujarnya, Jumat (21/8/2020).
Pada Juli, kata dia, nilai ekspor Indonesia mencapai 13,72 miliar dolar AS , lebih tinggi dibandingkan nilai impor yang sebesar 10,46 miliar dolar AS. Hal ini menyebabkan neraca perdagangan surplus 3,26 miliar dolar AS.
"Surplus pada Juli 2020 terutama dipengaruhi oleh membaiknya kinerja ekspor, khususnya ekspor nonmigas, dan menurunnya permintaan impor barang konsumsi," ujar Airlangga.