Apindo Pertanyakan Nasib RUU Ciptaker usai Pembahasan Klaster Tenaga Kerja Ditunda

Antara
Ratusan buruh menggelar aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja di Jakarta, Senin (20/1/2020). (Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay).

"Di antara penduduk yang bekerja itu, jumlah orang yang tidak bekerja di bawah normal sekitar 45 juta orang. Belum lagi setiap tahun terjadi pertambahan angkatan kerja baru sekitar 2,3 juta orang," kata dia.

Masalah ini, kata dia, perlu mendapat solusi, terutama wabah Covid-19 mendongrak angka pengangguran. Dia mengakui tenaga kerja bukan satu-satunya masalah yang dihadapi pengusaha.

"Persoalan utama investasi adalah aturan yang ruwet, tumpeng tindih, tidak efisien dan mahal. Hal ini yang akan diperbaiki," kata Iwantono.

Selain hambatan investasi, menurut dia, masalah UMKM yang menyerap 70 juta tenaga kerja juga masuk dalam RUU Ciptaker. Bahkan, isu UMKM menjadi tema sentral dalam RUU Ciptaker.

"Jika kemudian masalah ketenagakerjaan ditinggalkan, apa bisa ya? Kan ini persoalan terkait satu sama lain dan mestinya dijalankan secara komprehensif," katanya.

Menurut dia, RUU Ciptakerja diusulkan pemerintah dan disiapkan cukup lama. Pada akhirnya dia menyerahkan keputusan penundaan itu kepada pemerintah.

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Bisnis
3 bulan lalu

RI Masih Nego Tarif Trump, Minta Komoditas Ini Bebas Bea ke AS

Bisnis
4 bulan lalu

Duh, Industri Ini bakal Jadi yang Paling Terdampak Tarif Impor Trump 32 Persen

Bisnis
4 bulan lalu

Apindo Minta Insentif Ini jelang Pengenaan Tarif Trump 32 Persen Mulai 1 Agustus

Nasional
4 bulan lalu

Pengusaha Sebut Permintaan AS agar RI Investasi Sulit Dikabulkan gegara Hal Ini

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal