Badan Geologi Dalami Penyebab Tsunami Selat Sunda

Isna Rifka Sri Rahayu
Dampak tsunami Selat Sunda yang merusak wilayan Pandeglang Banten. (Foto: Humas PLN)

"Material lontaran saat letusan-letusan yang jatuh sekitar tubuh gunung api masih yang bersifat lepas dan sudah turun saat letusan ketika itu," kata dia.

Oleh karenanya, Badan Geologi Kementerian ESDM masih memerlukan data-data untuk dikorelasikan antara letusan Gunung Anak Krakatau dengan tsunami.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebelumnya memastikan gelombang pasang di Selat Sunda yang menerjang Pantai Anyer, Banten dan Lampung sebagai tsunami. Ombak besar itu diduga akibat longsor dari erupsi Gunung Anak Krakatau.

Kesimpulan tentang tsunami ini diperoleh setelah BMKG mendapatkan data dari empat stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda saat tsunami terjadi yakni pukul 21.27 WIB.

Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0,9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB. Kemudian, tsunami 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, setinggi 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
1 hari lalu

ESDM Sebut Konsumsi BBM Subsidi Turun, Purbaya Tunggu Tagihan Pertamina

Nasional
2 hari lalu

Bahlil Naikkan Tukin ASN Kementerian ESDM 100 Persen, Sudah Direstui Prabowo

Aksesoris
14 hari lalu

Pemerintah Bakal Wajibkan BBM Dicampur Etanol 10%, Penjualan Mobil Bensin Kena Imbas?

Nasional
15 hari lalu

Skema Subsidi BBM hingga Listrik bakal Dirombak, Penerima Ditentukan Data BPS 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal