Badan Geologi Dalami Penyebab Tsunami Selat Sunda

Isna Rifka Sri Rahayu
Dampak tsunami Selat Sunda yang merusak wilayan Pandeglang Banten. (Foto: Humas PLN)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) masih mendalami tsunami yang terjadi di Selat Sunda. Pasalnya, tsunami ini diduga terjadi akibat aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar mengatakan, pada Sabtu (22/12/2018) kemarin Gunung Anak Krakatau masih mengalami letusan seperti hari-hari sebelumnya. Namun, pada 21.03 WIB kemarin terjadi letusan dan pukul 21.27 terjadi pasang surut air laut yang kemudian menjadi tsunami.

"Pertanyaannya apakah tsunami tersebut ada kaitannya dengan aktivitas letusan, ini masih kami dalami karena ada beberapa alasan untuk bisa menimbulkan tsunami," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (23/12/2018).

Menurut dia, selama 2018 Gunung Anak Krakatau terus meletus namun tidak ada yang menimbulkan gelombang terhadap air laut bahkan tsunami. Pada 2 Oktober lalu, dalam sehari terdapat 156 kali letusan sehingga dalam status waspada. Namun, ini tidak menimbulkan gelombang apa pun.

Selain itu, untuk menimbulkan tsunami membutuhkan runtuhan erupsi gunung yang cukup besar masuk ke kolom air laut. Dengan demikian, untuk merontokkan bagian gunung yang longsor ke laut diperlukan energi yang cukup besar. Namun, alat sensor getaran, seismograph, di pos pengamat tidak medeteksi getaran tersebut.

Editor : Ranto Rajagukguk
Artikel Terkait
Nasional
23 jam lalu

ESDM Sebut Konsumsi BBM Subsidi Turun, Purbaya Tunggu Tagihan Pertamina

Nasional
2 hari lalu

Bahlil Naikkan Tukin ASN Kementerian ESDM 100 Persen, Sudah Direstui Prabowo

Aksesoris
14 hari lalu

Pemerintah Bakal Wajibkan BBM Dicampur Etanol 10%, Penjualan Mobil Bensin Kena Imbas?

Nasional
15 hari lalu

Skema Subsidi BBM hingga Listrik bakal Dirombak, Penerima Ditentukan Data BPS 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal