“Kami, Turkish Airlines, berdiri di belakang negara dan rakyat kami. Kami telah mengeluarkan instruksi yang diperlukan kepada agen-agen kami,” kata juru bicara Turkish Airlines, Yahya Ustun.
Erdogan mengatakan, Turki tengah menghadapi “serangan ekonomi” dan “operasi besar dan dalam”. Pernyataan tersebut dinilai sebagai pertanda bahwa Erdogan tidak akan berdamai dengan AS.
“Mereka tidak ragu menggunakakan ekonomi sebagai senjata. Apa yang ingin kalian lakukan? Apa yang ingin kalian capai?,” ucapnya merujuk ke AS.
Mantan Wali Kota Istanbul itu mengakui ekonomi Turki memiliki masalah, termasuk melebarnya defisit transaksi berjalan dan inflasi yang hampir menyentuh 16 persen. “insyaallah, ekonomi kita tetap berjalan seperti jarum jam,” katanya.