JAKARTA, iNews.id - Bandar udara (bandara) Mutiara Sis Al Jufri Palu telah dibuka komersial meski beroperasi terbatas karena masih ada sejumlah kerusakan yang perlu diperbaiki pascagempa beberapa hari lalu. Namun, bandara ini tiap harinya dipadati masyarakat yang ingin mengungsi ke luar Palu.
Padahal, kapasitas bandara dan pesawat yang ada tidak memungkinkan menerbangkan para pengungsi ke luar Palu. Karena itu, pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan jalur laut dari pintu Pelabuhan Pantoloan ke Makassar. Hal ini juga berlaku untuk aktivitas bantuan logistik yang akan dikirim ke wilayah yang terdampak gempa.
"Sejak kemarin saya sudah memerintahkan KSOP, Pelindo III, Pelni, dan KSDP untuk menggunakan pelabuhan tersebut sebagai pelabuhan yang bisa mengangkut penumpang secara masif dan juga bisa digunakan pengangkutan logistik," kata Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Pelabuhan Pantoloan pascagempa yang terjadi pada 28 September lalu sudah bisa difungsikan untuk mengangkut penumpang. Pasalnya, Pelabuhan Pantoloan di Palu mampu mengangkut penumpang hingga 5.000 orang.
"Karena ada beberapa penumpang yang sekarang ini berkumpul di Bandara Mutiara yang saya imbau akan menampung kapasitas angkutan udara paling banyak 3.000 sehari. Padahal, apabila melalui Pantoloan kita mungkin bisa mengangkut sampai 5.000," ujarnya.