“Tol Trans Jawa akan memangkas biaya angkutan logistik dan mengurangi waktu tempuh pengiriman barang (delivery time). Dengan kepastian waktu tempuh, investor dapat membuat perhitungan business plan lebih matang sehingga terbuka lapangan pekerjaan di sekitar pusat perindustrian di setiap daerah,” ujar Basuki dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/10/2020).
Tol Ngawi-Kertosono selesai dibangun pada 2018 dengan 5 Gerbang Tol (GT) yakni GT Ngawi KM 579), GT Madiun KM 603, GT Caruban KM 611, GT Nganjuk KM 647, dan GT Bandar KM 672. Tol ini juga dilengkapi dengan 3 Simpang Susun (SS) yang terkoneksi dengan wilayah yang dilalui seperti SS Madiun, SS Caruban, dan SS Nganjuk.
Pada Ruas Tol Ngawi-Kertosono terdapat dua Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP)/rest area yakni TIP Km 597 (B) dan TIP Km 626 (A) yang dapat mendukung promosi produk lokal daerah yang dilalui jalan tol. Kementerian PUPR terus mendorong pengelola TIP untuk memenuhi komposisi minimal 70 persen pengusaha dengan brand dan produk lokal yang mengisi area komersial TIP dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri (Permen) PUPR No. 10/PRT/M/2018 tentang Tempat Istirahat dan Pelayanan Pada Jalan Tol yang mengatur fasilitas yang harus tersedia di TIP.
Infrastruktur lain yang juga bermanfaat untuk mendorong potensi Kabupaten Nganjuk adalah pembangunan Bendungan Semantok berkapasitas tampung 32, 6 juta m3. Bendungan ini dibangun untuk mendistribusikan air saat musim kemarau agar tidak terjadi kekeringan pada areal persawahan sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian atau intensitas panen di Kabupaten Nganjuk. Di samping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.